Boikot Produk Pro Israel, Mengapa Harus Dilakukan ?
Boikot Produk Pro Israel, Mengapa Harus Dilakukan ?
Gerakan
Boikot Divestasi dan Sanksi (BDS) Indonesia yang kini memiliki 22,6 ribu
pengikut di Instagram. Itu merupakan gerakan masyarakat Indonesia untuk memboikot, mendivestasi, dan memberi
sanksi terhadap Israel. Dalam postingannya Gerakan BDS menjelaskan bahwa boikot
adalah menolak untuk membeli atau mengonsumsi dan
mempromosikan produk bela Israel.
BDS
menggunakan metode yang sudah berhasil dilakukan untuk mengakhiri apartheid
di Afrika Selatan. Dalam unggahannya, BDS menyatakan “Boikot dengan target yang
selektif agar efektif”.Dalam hal ini bermaksud untuk memfokuskan sedikit
perusahaan yang dipilih secara teliti supaya dampaknya maksimal.
Boikot
produk pro Israel mengapa harus dilakukan? Hal ini dilakukan agar Israel tunduk
pada hukum internasional dan agar perusahaan tersebut menarik dukungannya
kepada Israel sehingga Israel kehilangan materi dari perusahaan-perusahaan
tersebut. Perekonomian Israel sangat bergantung pada perdagangan dan investasi
internasional, sehingga rentan terhadap boikot ekonomi internasional. Hal tersebut adalah gerakan alternatif untuk
menghentikan kejahatan Israel selain lewat jalur militer.
BDS menyatakan ada beberapa target
dalam pemboikotan terhadap pro-Israel yaitu:
1. Target boikot utama yang sudah dipilih
secara teliti karena terdapat bukti yang nyata terkait keterlibatan mereka
dalam kejahatan apartheid Israel, di antaranya: AXA, PUMA, Carrefour,
AHAVA, RE MAX, HP (Hewlett Packard), SIEMENS, dan sodastream.
2. Target divestasi yang masuk kedaftar investasi
milik PBB, WhoProfits, dan AFSCC investigate karena terlibat dalam
penjajahan Israel, di antaranya: Elbit Systems, CAT, Barclays, CAF, Chevron, JCB, VOLVO,
TKH Security, HD Hyundai, dan HikVision.
3. Target Tekanan Masyarakat
(non-boikot). Gerakan BDS mengajak Masyarakat untuk memberikan tekanan terhadap
brand-brand dan layanannya terhadap keterlibatan mereka dalam
apartheid Israel. Secara strategis BDS belum mengajak Masyarakat untuk
memboikot produk-produk ini tetapi bentuk-bentuk tekanan lain bisa dilancarkan
sehingga mereka berhenti mendukung Israel dari berbagai bentuk. Produk
yang di maksud adalah: Google, Amazon , Booking.com, Expedia, AirBnB, dan
Disney.
4. Target boikot lain, dalam hal ini BDS
tidak menginisiasi boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang muncul dalam Masyarakat, tetapi Gerakan
BDS ikut mendukung boikot ini karena mereka sangat terbuka mendukung genosida
Israel terhadap rakyat
Palestina. Perusahaan yang dimaksud adalah: Domino’s Pizza, McDonalds, PAPA
JOHN’S, BURGER KING, Pizza Hut, dan WiX.
Majelis
Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023, yang berisi
tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina. Fatwa MUI tersebut merupakan
contoh dukungan strategis dalam menyambut aspirasi solidaritas Palestina yang
semakin meningkat di kalangan Masyarakat Indonesia, khususnya aspirasi untuk
memboikot Israel secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh sebab itu, marilah
kita berhenti menggunakan produk-produk pro Israel. Jika kita sama-sama fokus ke
target utama dengan jumlah Perusahaan atau produk-produk tersebut kita bisa memiliki dampak yang
maksimal. Jika sudah yakin ingin memboikot yang harus dilakukan
adalah berhenti membeli produknya, berhenti menjual produknya, lakukanlah
kampanye publik untuk ikut memboikot dan
beri tahu orang terdekat soal info boikot dengan tepat sasaran.
Komentar
Posting Komentar